Sunday, January 29, 2012

This is a CONTEST!!! Yep you read it right! A CONTEST!!


Translate this article into the English language and win an AUD30 book voucher!! Hooray !!!   


Dear readers


I think I mentioned in my brief one-liner post below that I am currently working on translating a well known piece by a famous muslim scholar. The piece is basically a letter of advices that Imam Hassan Al Banna wrote in reply to a letter from a youth who was troubled with how he saw his heart. Dead. Defunct.Lifeless. 

The reason that I am attempting to translate this article into the English language is because I thought that its a good piece to share with everyone and it would be a very good language exercise. And I have failed after browsing through 4 Google result pages, to find this article in English. As 9-gaggers would say it 'if its not there in the first 4 pages of google, it probably doesn't exist'

Halfway through the entire article, something suddenly crossed my mind during my lazy noon shower today. Instead of translating it myself, maybe I should find more talents across my sea of acquaintances and friends who would do much better jobs than me !

So here is the deal:
1. translate the article 'Surat Rijal kepada Hassan Al Banna' or its equivalent article in any other languages into English. A translation from the Arabic version would probably have the best advantage in terms of subtlety of language and meaning. AND please make sure that your attempts are honest ones, and not actually results from your far superior Googling skills or copying from other sources. Lets work with the system of trust and honesty. Feel free to extend the invitation to any of your friends.
(Many apologies to my readers with no other language than English in hand. Obviously this does not apply to you because the purpose of the contest is for you to be able to understand the article =) ) 
2. Send it to azfar.nor@gmail.com before (considering the traffic this blog gets) 30th March 2012.
3. I'll get some language hot shots to read it and evaluate it
4. The best translation wins an AUD30 book voucher ! and will be contacted through email.If you can find no use for an australian currency book voucher (i.e. you're in Malaysia or the UK or NZ or India or somewhere else), we will work something out.
5. The translation will then be posted here and be read by thousands of people on a daily basis. *cough2*..so much for a system of honesty and trust

Up for the challenge?! Go for it!

Yours truly
Azfar



The article in Malay language is as follows:

Yang terhormat ustaz Hassan al-Banna,

Assalamualaikum wbth,
Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati? Maaf, jika hati yang dimaksudkan adalah salah
satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja
lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati
yang bersemangat, kuat & hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.

Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui keburukan meski pun samar-samar
Seringkali dia benar2 merasai & memahami perilaku seseorang dari wajahnya & dapat memberi respon
terhadap hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang sudah
lama tidak bersua, dia bersalam lalu menggenggam tangannya kuat, bahkan memeluknya. Namun hatinya, tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh. Dia memberi nasihat kepada orang lain, " Jadilah kalian begini & jadilah kalian begitu", serta menyebutkan pelbagai dalil & bukti, namun hatimya semakin keras & tidak terpengaruh.

Dia tersenyum kala mendengar berita gembira. Dia juga mengerutkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan & kesedihannya hanyalah reaksi semula jadi semata, sedangkan hatinya tetap diam & tidak bergoncang. Dia menyatakan cinta & benci kepada seseorang. Tetapi ketika melihat hatinya, ia tetap diam tanpa memberi penjelasan.

Dia berdiri menunaikan solat & berusaha khusyuk, membaca al-Quran & berusaha menumpukan perhatiannya. Ketika menunaikan solat, dia membaca bacaan solat dengan nadanya sehingga orang-orang
pun berkata, " Dia itu khusyuk nampaknya." Akan tetapi ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli
& tidak khusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.

Ini adalah gambaran sebenar yang terjadi pada hati lelaki itu. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahawa hatinya sama seperti kebiasaan
hati orang-orang lain?

Saya dianugerahi akal tetapi hati saya hilang. Saya merasakan akal fikiran saya cerdas berfikir, bekerja,hidup & menunjukkan kewujudannya. Akan tetapi, ketika saya ingin menghayati semua itu pada hati
saya, sama sekali saya tidak menjumpainya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seseorang lelaki yang
tidak memiliki hati.

Dia adalah seorang yang membuat perjanjian(baiah) dengan anda & anda teah mengambil janji setia darinya. Apakah anda rela jika seorang tentera anda hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasai apa yang diucapkan oleh lisannya?

Inilah penyakit salah seorang tentera anda yang akan membuat anda sedih jika mengetahuinya. Oleh sebab itu, saya tidak akan menyebutkan namanya, hinggalah saya maklumkan anda bahawa dia telah sembuh

Waalaikumussalam wbth

The reply goes 

Saudaraku

Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh.

Saya telah membaca suratmu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimu.

Akhi, engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau sangkakan. Akan tetapi, engkau adalah seorang pemuda yang perasaanya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu, akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.

Saya merasakan apa yang engkau rasakan, saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakannya engkau lihat dapat menghapus dahaga dan mengubati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufik-Nya. Namun jika tidak demikian ,maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerjasama untuk mendiagnosa penyakit dan menentukan obatnya.

Berteman dengan orang-orang khusyuk yang selalu merenung, bersahabat dengan orang-orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat dengan orang-orang bertakwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat -dan jumlah mereka adalah sedikit- adalah penawar yang mujarab. Berusahalah berteman dengan orang-orang seperti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka dan engkau sambung ruhmu dengan ruh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskan kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang ‘mengaku-ngaku’/ berpura-pura. Carilah orang yang keadaannya membuatmu bangkit, perbuatannya membawamu membuat baik dan jika engkau melihatnya maka engkau akam mengingat Allah.

Berteman dengan orang seperti ini adalah salah satu ubat yang paling mujarab, karena watak manusia sering mencuri, sehingga hati ini terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh karena itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman.

Saudaraku, berfikir, berzikir diwaktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia kindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan tentang pengaruh keagungan yang mempesonakan serta hikmah yang agung ini, termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari pojok-pojok kalbu dengan keimanan dan keyakinan. Allah S.W.T berfirman,

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
(Ali Imran[3]:190)

Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat berbagai penderitaan, kebahagiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang sakit, menghibur orang yang tertimpa bencana dan mengenali sebab kesengsaraan yang berupa pembangkangan, kekafiran, kezaliman, pelanggaran, sikap mementingkan diri sendiri, egois, terpedaya oleh hal-hal yang semu, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai-berainya dan menghidupkannya dari kematian.

Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan tertimpa bencana. Tidak ada hal yang berpengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan dari berbuat baik kepada orang-orang yang teraniaya atau membagi rasa dengan orang yang susah dan sedih.

Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia merubahnya sesuai kehendak-Nya. Oleh kerana itu, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebagai anugerah serta nikmat daripadaNya. Berdoalah di waktu-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke ‘Arsy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu.

Allah swt berfirman :



“ Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”


( al Maidah : 27)

Saudaramu, Hassan al-Banna

6 comments:

  1. i'm volunteering for editing,can? - kakyani

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaahhh you met me halfway kak yani~ of course!!

      Delete
  2. you better say yes Azfar, kak yani's the best we have in newcastle =)

    ReplyDelete
  3. No doubt...heeheee I was thinking of her all along!

    ReplyDelete
  4. Azfar rasanya ayat last surah maidah tu bukan ayat maidah 57 tp 27...farid suh mintak saguhati 30 dollar tuk correction hihi

    ReplyDelete
  5. aaahhh thanks for the heads up. up up and away!! begone mistake!!!

    BTW, Farid is rich. nuff said

    ReplyDelete